Selasa, 22 Juli 2014

KUMPULAN CERITA ISLAMI


1.  TONGKAT AJAIB NABI MUSA(http://decocoz.blogspot.com/2013/05/dongeng-anak-islami-tongkat-ajaib-nabi.html)


Selama 10 tahun Musa bekerja sebagai penggembala kambing milik Nabi Sy’aib di Madyan, kemudian Musa menikahi putri Nabi Sy’aib yang bernama Sufairoh. Setelah waktunya cukup, seperti dalam kesepakatan mereka, Musa bermaksud membawa istrinya kembali ke Mesir. Dengan perasaan rindu kepada tanah kelahirannya, dan atas izin mertuanya,
Musa berangkat bersama istrinya. Musa diberi beberapa ekor kambing oleh mertuanya sebagai bekal bahan makanan sepanjang perjalanan. Melalui jalan yang kecil dan berada di lembah-lembah gunung, Musa melakukan perjalanannya, ia takut kedatangannya akan diketahui oleh mata-mata Fir’aun. Di tengah perjalanan, ketika berada di bukit Thurisina, Musa merasa letih, lalu mereka berdua beristirahat.
Tak terasa malam pun tiba dan suasana menjadi gelap gulita, udara juga terasa dingin sekali. Musa mencari-cari sesuatu, dan di atas puncak bukit dilihatnya sinar yang memancar bagaikan api yang menjilat-jilat.
“Tunggulah di sini sebentar,” kata Musa kepada istrinya.
“Aku melihat api di puncak sana. Mudah-mudahan aku akan menemukan sesuatu yang berguna bagi kita dari tempat itu, atau rnembawa sesuluh api, agar kita dapat menghangatkan badan.”
Musa kemudian berjalan ke puncak bukit, ke tempat api berasal. Tetapi sesampai di tempat itu ia menjadi terheran-heran, karena api itu melekat di sebuah pohon, tetapi pohon itu tidak terbakar. Dengan langkah sedikit takut Musa mendekati api itu. Tiba-tiba terdengar suara yang belum pernah dikenalnya, dan datang dari sebelah kanan di pohon zaitun.
“Hai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam. Engkau kini berada di lembah suci Thuwa. Tanggalkan terompahmu! Hari ini Aku angkat engkau sebagai Rasul-Ku. Karena itu dengarlah baik-baik wahyu-Ku “Aku adalah Allah, tak ada Tuhan melainkan Aku, karena itu laksanakan perintah-perintah-Ku. Kerjakan sembahyang, agar engkau selalu ingat kepada-Ku. Hari Kiamat pasti terjadi, Aku sembunyikan tanda-tandanya, dan tiap-tiap jiwa nanti dinilai amal perbuatannya. Janganlah kamu ragu-ragu mengenai hal ini. Jangan sekali-kali mengikuti orang-orang yang tidak beriman, sebab mereka akan mencelakakan engkau kelak”
Dahulu ketika Musa mengembala kambing, ia diberi sebuah TONGKAT AJAIB oleh mertuanya, sebagai senjata melawan orang atau binatang yang mencoba mengganggu kambingnya.  Tongkat itu telah membuktikan kemukjizatannya, yaitu sewaktu ada penjahat yang hendak mencuri kambingnya, dan Musa tertidur dengan pulas. Tahu-tahu tongkatnya mengejar dan membunuh mereka. Dengan berkelepotan darah, tongkat itu kembali ke tempatnya semula, di samping Musa.
Ketika ia terbangun, bukan main kagetnya melihat tongkatnya berlumuran dengan darah dan di tempat agak jauh beberapa orang bergelimpangan telah mati terbunuh. Itulah tongkat Musa yang selalu dibawa kemana-mana.
“Lemparkan tongkatmu itu!” terdengar lagi seruan itu kepada Musa. Tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi ular yang sangat besar. Melihat hal itu Musa segera lari karena ketakutan, tanpa menoleh lagi.
“Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan janganlah takut Sesungguhnya orang yang telah menjadi utusan tidak perlu takut dan kamu termasuk orang-orang yang aman. Peganglah kembali, pasti ia akan kembali berubah seperti semula, menjadi tongkat.”
Setelah mendengar suara itu, dengan yakin akan keselamatannya, Musa memegang kembali ular itu. Ternyata benar ular yang bergerak dengan gesitnya itu kembali menjadi tongkat
“Masukkan tanganmu keleher bajumu, maka tanganmu akan keluar putih tidak bercat juga bukan karena penyakit, dan dekaplah kedua tanganmu ke dada bila ketakutan.” (Surat Qashash, 31 – 32).
“Nah, sekarang pergilah kau ke Mesir. Sesungguhnya Fir’aun telah durhaka melampui batas, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanrnu yang akan kau hadapkan kepada Fir’aun dan pembesar-pembesarnya,” seru-Nya lagi.
Fir’aun adalah raja yang sombong, bengis, kejam dan mengaku dirinya sebagai tuhan. Ia mempunyai kekuasaan yang besar sekali di Mesir. Oleh karena luas dan besarnya kekuasaan, sehingga makin lama Fir’aun menjadi sombong dan besar kepala serta mengaku dirinya sebagai orang yang terkuat, hingga akhirnya mengaku dirinya sebagai tuhan satu-satunya.
Kemudian Allah mengutus Nabi Musa datang kepada Fir’aun dan kaumnya, memberikan pelajaran, peringatan dan petunjuk agar mereka mengabdi dan menyembah hanya kepada Tuhan yang sebenarnya, yaitu Allah.
Dan agar mereka meninggalkan segala perbuatan-perbuatan keji, kejam, bengis, tak berprikemanusiaan dan segala macam perbuatan-perbuatan maksiat lainnya serta tunduk patuh kepada apa yang telah diperintahkan kepada mereka.
Fir’aun sangat membenci Nabi Musa dan para pengikutnya ia berusaha mati-matian agar Nabi Musa terbunuh dan pengikutnya ditumpas. Namun kenyataan berbicara lain. Nabi Musa memang manusia terpilih yang diangkat menjadi Rasul. Dengan tongkat ajaibnya ia mampu membelah lautan, Nabi Musa dan para pengikutnya bisa menyeberangi lautan itu. Tatkala Nabi Musa dan para pengikutnya sampai di seberang, Fir’aun dan balatentara yang mengejar masih berada di tengah jalan, Nabi Musa memukulkan tongkatnya lagi, maka lautan yang terbelah menyatu lagi. Maka Fir’aun dan para pasukannya mati tenggelam dalam lautan. – See more at:http://decocoz.blogspot.com/2013/05/dongeng-anak-islami-tongkat-ajaib-nabi.html#sthash.By5oRFZn.dpuf
—————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————-
2.  KISAH TELADAN | Rasulullah S.A.W. Dan Pengemis Yahudi Buta (https://id-id.facebook.com/notes/mohd-fauzi-ibrahim/kisah-teladan-rasulullah-saw-dan-pengemis-yahudi-buta-share-plz/10150181905714256)
Sempena Maulidur Rasul saya nak kongsi kan sebuah kisah peribadi Rasulullah S.A.W yang perlu kita teladani.. Lepas baca jangan lupa share dengan yang lain.. semoga kita semua mendapat manfaat dari kisah ini Insyaallah..
KISAH TELADAN | Rasulullah S.A.W. Dan Pengemis Yahudi Buta
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Setiap pagi Rasulullah s.a.w. mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah s.a.w. menyuap makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.  Rasulullah s.a.w  melakukannya hingga menjelang  Nabi Muhammad s.a.w. wafat. Setelah kewafatan Rasulullah s.a.w. tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, “Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah itu?”, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi  Rasulullah s.a.w. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu ?”. Abubakar r.a menjawab, “Aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah  Muhammad Rasulullah s.a.w”. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, “benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia….” Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
—————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————-
3.  PERSETERUAN IBLIS DAN NABI YAHYA AS - Posted by Kisah Islami Teladan 
(http://kisahislamiah.blogspot.com/2013/02/kisah-perseteruan-antara-iblis-dan-nabi.html
Nabi dan Rasul pun tak luput dari godaan iblis laknatullah.
Nabi Yaha as merupakan putra dari Nabi Zakaria as, dan keduanya menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT.
Nabi Yahya as dari sejak kecil telah terpelihara dari perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan) dan terpelihara dari maksiat.
Hal ini dijelaskan dengan Firman Allah SWT dalam Surat Maryam ayat 12-13.
Allah SWT berifrman, ?????????? ???? ???????? ????????? ??????? ???????? ??
Artinya:
12. Hai Yahya, ambillah[1] Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan Kami berikan kepadanya hikmah[2] selagi ia masih kanak-kanak,
13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). dan ia adalah seorang yang bertakwa,
[1] Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.
[2] Maksudnya: kenabian. atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.
Kisahnya
Pada suatu hari, datanglah iblis menghadap Nabi Yahya as dan berkata sebagaimana berikut terangkum dalam dialog.
Iblis : “Wahai Nabi Yahya, aku ingin memberimu nasehat.”
Nabi Yahya as : “Kamu bohong. Kamu jangan menasehati aku, tetapi beritahukan kepadaku tentang anak cucu Nabi Adam as.”
Iblis : “Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu:
1. Golongan yang paling keras terhadap golongan kami.
Bila saya menemukan kesempatan untuk untuk menggodanya, maka kesempatan itu tidak bisa saya manfaatkan sehingga kami tidak memperoleh apa-apa dari mereka.
2. Golongan yang kami kuasai.
Mereka ini ditangan kami tidak ubahnya seperti bola di tangan para anak-anak kami yang kapan saja bisa dimainkan. Kami puas atas mereka ini.
3. Golongan orang-orang seperti Anda.
Mereka ini oleh Allah SWT dilindungi sehingga saya tidak dapat menembus mereka.
Nabi Yahya as : “Kalau begitu, apakah kamu mampu menggoda saya?”
Iblis : “Tidak. Tapi hanya sekali saja saya mampu menggoda Anda. Yaitu ketika Anda menghadapi makanan, lalu Anda memakan makanan itu sekenyang-kenyangnya sampai Anda tertidur pada waktu itu. Saat itu Anda tidak melakukan shalat malam seperti pada malam-malam sebelumnya.”
Nabi Yahya as :
(riwayat dari Abdullah bin Al Imam Ahmad Hambal dari Tsabit Al Bannani).
Karena Iblis tidak mampu menggoda Nabi Yahya as, maka iblis pun pergi untuk kembali nanti. Iblis berfikir, mungkin di kesempatan lain bisa menggoda Nabi Yahya as.
Kesempatan pun datang juga.
Iblis mendatangi Nabi Yahya as lagi, dan kali ini iblis tengah memperlihatkan dirinya dengan beberapa barang yang tergantung.
Dan terjadilah dialog lagi sebagaiman berikut.
Nabi Yahya as : “Apakah barang-barang yang tergantung itu, wahai Iblis laknatullah?”
Iblis : “Ini adalah beberapa syahwat yang saya dapat dari anak Adam.
Nabi Yahya as : “Apakah aku juga ada (syahwat)?”
Iblis : “Kadang-kadang Anda kebanyakan makan (maksudnya sekali itu saja hingga Beliau tertidur), lalu Anda berat untuk menjalankan shalat dan dzikir kepada Allah SWT.”
Nabi Yahya as : “Apakah ada yang lain?”
Iblis : “Tidak ada. Wallahi tidak ada.”
(Ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul itu benar-benar dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan dosa).
Nabi Yahya as : “Ketahuilah wahai Iblis, sesungguhnya Allah SWT tidak akan memenuhkan perut saya dari berbagai makanan.”
Iblis : “Saya rasa demikian. Saya pun juga begitu, saya tidak akan memberi nasehat kepada anak cucu Adam.”
Masih ada satu lagi riwayat tentang Nabi Yahya as.
Diriwayatkan dari Ibnu Abid Dunya dari Abdullah.
Saat itu, Iblis mendatangi Nabi Yahya as kali ketiga, dan dialogpun terjadi lagi.
Nabi Yahya as : “Wahai Iblis, tolong beritahu saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling engkau benci dari manusia.”
Iblis : “Orang mukmin yang paling aku sukai adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan.”
Nabi Yahya as : “Mengapa bisa begitu?”
Iblis : “Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu berarti saya tidak punya teman di neraka nanti.”
Kemudian Iblis pergi dari hadapan Nabi Yahya as sambil berkata,
“Kalau Anda bukan Yahya UtusanNya, tentu saya tidak akan memberitahu tentang masalah ini.”
Dari dialog dan percakapan antara Nabi Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang seperti ini.
Kenapa..?
Karena orang mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah SWT.
Na’uzubillah…
4.  ANAK KECIL YANG TAKUT KEPADA ALLAH (http://kisahmuslim.com/anak-kecil-yang-takut-kepada-allah/)
Suatu hari Abu Yazid al-Busthami menunaikan shalat tahajud. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil berdiri shalat di sampingnya. Abu Yazid merasa kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu ikut shalat bersamanya, karena umumnya anak-anak kecil seusianya tidur di saat malam yang larut, apalagi malam itu udara terasa begitu dingin, orang-orang dewasa pun akan merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka.
Abu Yazid berkata pada anaknya, “Tidurlah wahai anakku, malam masih panjang.”
Anaknya menjawab, “Lalu mengapa ayah shalat?”
Abu Yazid mengatakan, “Anakku, aku memang dituntut untuk shalat malam.”
Anaknya malah menjawab dengan hafalan ayat Alquran yang ia hafal, “Aku telah menghafal sebagian firman Allah yang berbunyi ‘Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan orang-orang yang bersama kamu (Nabi)’. Lalu siapa orang-orang yang berdiri shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Abu Yazid menjawab, “Tentu saja para sahabat beliau.”
Anak Abu Yazid kembali mengatakan, “Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Allah.”
Abu Yazid dengan penuh kekaguman berkata, “Anakku kamu masih bocah dan belum mencapai usia dewasa.”
Anaknya menjawab, “Ayah, aku melihat ibu sewaktu menyalakan api dia memulai dengan potongan-potongan kayu kecil untuk menyalakan kayu-kayu yang besar. Maka aku takut Allah memulai dengan kami para anak kecil sebelum orang-orang dewasa pada hari kiamat nanti, jika kita lalai dari ketaatan kepada-Nya.”
Abu Yazid pun tersentak dengan ucapa anaknya itu dan kagum dengan rasa takut kepada Allah yang dimiliki anaknya walaupun masih sangat kecil. Abu Yazid berkata, “Anakku berdirilah. Kamu lebih berhak dengan Allah daripada bapakmu.”
Maha Suci Allah, yang mengubah keadaan. Hari ini anak-anak kita jauh dari Allah, mereka sibuk dengan hal-hal yang menjauhkan mereka dari Allah dan terbiasa dengan akhlak dan budi pekerti yang rendah. Kalau generasi dahulu sejak kecil mereka telah mengenal ketaatan, mungkin tidak berlebihan apabila kita katakan anak-anak sekarang sejak kecil telah mengenal kemaksiatan kecuali yang diselamatkan oleh Allah. Oleh karena itu, para orang tua hendaknya menjadi teladan bagi anak-anak mereka, mencontohkan perbuatan ketaatan, dan menjauhkan mereka dari acara-acara dan program yang memuat akhlak yang hina, karena anak-anak meniru apa yang mereka saksikan.
Mudah-mudahan Allah memberi taufik kepada kita dan keluarga kita untuk selalu menaatinya.
—————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————-
5.  PAHALA DARI SEBUAH SEDEKAH(http://decocoz.blogspot.com/2013/05/dongeng-anak-islami-pahala-dari-sebuah.html)
Berjumpa lagi kali update blog masih seputar cerita dan Dongeng Anak Islam. Sebelum meneruskan membaca jangan sampai terlewat kisah cerita anak putri salju. Dan juga cerita menarik lainnya seperti cerita dan kisah Abu Nawas.
Yuk langsung aja kita baca ceritanya. Dongeng Anak Islami Pahala Dari Sebuah Sedekah. Dahulu di kota Array terdapat seorang Kadi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan bulan Syura datanglah seorang miskin meminta sedekah.
Berkatalah si miskin tadi,
“Wahai tuan Kadi, saya adalah seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya minta pertolongan tuan. Berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh potong roti, lima potong daging dan uang dua dirham.” kata si miskin itu.
Kadi menjawab,
“Datanglah setelah waktu dhuhur nanti.”  jawab Kadi. Selepas sembahyang dhuhur orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Kadi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi setelah sembahyang Ashar.
Tapi pada ketika si miskin itu datang pada waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Kadi tidak memberikan apa-apa. Maka pergilah si miskin meninggalkan rumah si Kadi dengan hati kecewa.
Ketika si miskin jalan mencari-cari, ia lewat di depan seorang Nasrani yang sedang duduk di depan rumahnya.
“Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk memberi makan keluarga saya,” kata si rniskin itu minta sedekah kepada orang Nasrani itu.
“Hari apakah hari ini ?” Tanya orang Nasrani itu.
“Hari ini bulan Syura,” jawab si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah bulan Syura.
Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.
“Katakan padaku, apa keinginanmu”  katanya si Nasrani. Berkata si peminta sedekah,
“Saya memerlukan sepuluh potong roti, lima iris daging dan uang dua dirham saja.”
Dengan segera orang Nasrani memberi si peminta semua keperluan yang dikatakannnya. Si miskin itu pun pulang dengan hati gembira.
Sementara itu, ketika tidur si Kadi yang ingkar janji itu telah bermimpi.
“Angkat kapalamu”  kata suara dalam mimpinya. Baru saja ia mengangkat kepalanya, Tiba-tiba terhampar di depan matanya dua buah bangunan yang indah. Sebuah istana dibuat dari batu-bata berlapis emas dan sebuah lagi dibuat dari permata yang berkilauan.
“Ya Tuhan, untuk siapa istana yang sangat indah ini ?”  Terdengar jawaban.
“Semua bangunan istana ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini istana itu dimiliki oleh seorang Nasrani.”
Saat bangun dari tidurnya. Kadi itu segera pergi menemui orang Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya. Kadi bertanya kepada si Kristian,
“Perbuatan apakah gerangan yang kau lakukan semalam, hingga kau dapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?”  tanya si Kadi. Orang Nasrani itu pada mulanya bengong, tak mengerti.
Tapi setelah diterangkan oleh si Kadi berkaitan dengan mimpinya, maka ia bercerita bahwa kemarin yang dilakukannya, bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Syura ini.
“Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirharn,”  kata si Kadi.
“Ketahuilah, hai Kadi, sesungguhnya amal baik yang diberikan dan dibalas oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan. Sekalipun dengan harga bumi serta seisinya.”  Kata si Kristian.
“Mengapa anda begitu, sedangkan anda bukan seorang Islam?”  Tanya si Kadi.
Ketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W. – See more at: http://decocoz.blogspot.com/2013/05/dongeng-anak-islami-pahala-dari-sebuah.html#sthash.tl0bytMJ.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar